Jumat, 02 Januari 2015

Pemberhentian Kurikulum 2013: Semua Kembali pada Alasan yang Sama

.
Pada dasarnya, kurikulum 2013 hadir sebagai langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu (dapat diakses pada www.pakyadimbs.wordpress.com). Namun, dikarenakan sebagian orang beranggapan bahwa kurikulum sebelumnya sudah tidak bisa mengatasi masalah-masalah yang ada di negeri ini (dapat diakses pada www.arrahmah.com). Maka, tim pengembang kurikulum berusaha menjawab masalah tersebut dengan membuat sebuah inovasi.
Menurut Everett M. Rogers (Tim Pengembang Kurikulum dan Pembelajaran, 2013: 222), inovasi adalah “an idea, practice, or object perceived as new by the individual” (suatu, gagasan, praktek, atau benda yang dianggap atau dirasa baru oleh individu). Sementara itu, Steven Robbins (Tim Pengembang Kurikulum dan Pembelajaran, 2006: 159) menyebut inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa. Dari dua pengertian inovasi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pada dasarnya, kurikulum 2013 merupakan hasil dari inovasi pendidikan, khususnya inovasi kurikulum, yang dibuat untuk memperbaiki kekurangan kurikulum sebelumnya.



Kurikulum 2013 hadir sebagai produk dari inovasi kurikulum, namun dalam pelaksanaannya menemukan berbagai hambatan. Penulis dapat mengidentifikasi hambatan tersebut dalam proses adopsi inovasinya, yaitu:
a. Mental block barriers, yaitu hambatan yang disebabkan oleh sikap mental.
b. Hambatan yang sifatnya culture block (hambatan budaya).
c. Sosial block.
Selain itu, adapula hambatan yang lain yaitu:
a. Estimasi tidak tepat terhadap inovasi
Hambatan yang disebabkan kurang tepatnya perenacanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi yaitu: tidak tepat pertimbangan mengenai implementasi inovasi, kurang adanya hubungan antar anggota dalam pelaksanaan inovasi, kurang adanya kesamaan pendapat tentang tujuan, dan lain sebagainya.
b. Konflik dan motivasi
Hambatan ini disebabkan adanya masalah pribadi seperti pertentangan dalam tim pelaksana, kurang motivasi untuk bekerja.
c. Inovasi tidak berkembang
Kurang adanya pertukaran orang asing, tidak mengetahuinya adanya sumber alam, jarak yang terlalu jauh, iklim yang tidak menunjang, kurang sarana komunikasi, dan sebagainya.
d. Masalah finansial
Tidak memadainya faktor finansial dari daerah, tidak memadainya bantuan finansial dari luar daerah, kondisi ekonomi daerah secara keseluruhan, prioritas ekonomi secara nasional menjadikan masalah ini sebagai salah satu penghambat.
e. Penolakan dari kelompok tertentu
Adanya kelompok elit yang memiliki wewenang dalam masyarakat tradisional menentang inovasi atau perluasan suasana pendidikan, terdapat pertentangan ideologi mengenai inovasi, proyek inovasi dilaksanakan sangat lambat, masyarakat yang penuh curiga terhadap sesuatu yang baru, keberatan terhadap inovasi karena sebab keuntungan kelompok.
f. Kurang adanya hubungan sosial
Ada masalah dalam hubungan sosial antara anggota tim dan hubungan dengan orang yang di luar tim.
Hambatan-hambatan dalam proses difusi inovasi kurikulum tersebut menyebabkan munculnya gelombang-gelombang penolakan terhadap penerapan Kurikulum 2013 ini. Selain hambatan yang telah disebutkan di atas, ada pula hambatan yang berupa kelemahan dari kurikulum 2013 ini, yaitu:
  • Dalam pembentukan kurikulum 2013 tidak banyak dari guru seluruh nusantara ini yang terlibat, sehingga ada anggapan bahwa kurikulum ini muncul dan para guru tidak tahu menahu tentang pentingnya kurikulum 2013, termasuk penulis sendiri. Padahal jika kita sadar, bahwa semua siswa tidak mempunyai kapasitas yang sama persis, termasuk alat peraganya
  • Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga mempunyai kontribusi besar dalam kehidupan.
  • Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar (dapat diakses pada www.yayasansoebono.org).
  • Sulitnya proses evaluasi pembelajaran yang harus dilakukan, sementara kapasitas guru belum memadai untuk hal tersebut. Direktur Program Pascasarjana Universitas PGRI Yogyakarta menjelaskan, Dewan Pendidikan DIY menilai evaluasi pada penerapan kurikulum lama penting agar bisa menjadi panduan dalam penyusunan serta implementasi kurikulum baru. Salah satu yang disoroti, kata dia, ialah kapasitas guru yang rendah dalam menyusun kurikulum di tengah aktivitas mengajarnya. "Selama ini banyak guru kesusahan mengubah kebiasaan dari menerima isi kurikulum apa adanya lalu tiba-tiba diminta menyusun KTSP. Apalagi di kurikulum 2013 prinsipnya integrasi, banyak materi," ujar dia. (tersedia pada: www.tempo.co)

Keseluruhan hambatan maupun kekurangan tersebut menyebabkan pada tanggal 5 Desember 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, menyatakan menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang baru melaksanakan kurikulum ini selama satu semester (Maulidar, 2014: 1) sesuai dengan surat edaran kepada seluruh kepala sekolah se Indonesia dengan Nomor: 179342/MPK/KR/2014. Penulis pun setuju dengan pemberhentian kurikulum 2013 ini karena melihat kompleksnya masalah yang dihadapi dalam penerapan kurikulum 2013 ini.
Dengan adanya pemberhentian kurikulum 2013 ini, kita semua dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya, kegagalan penerapan kurikulum 2013 ini adalah karena belum bisanya seluruh elemen yang berkaitan dengan pendidikan bersatu untuk menyelesaikan masalah bersama ini. Dan kita, murid, guru, serta orang-orang yang berhubungan sebagai subjek yang berkecimpung dalam dunia pendidikan ini masih tetap memiliki satu masalah yang sama.
Kita belum siap.








DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: ___.
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Idhom, Addi Mawahibun. 2012. Ini Kelemahan Kurikulum 2013. [Online]
Maulidar, Indri. 6 Desember 2014. Anies Batalkan Kurikulum 2013, Guru: Tepat Sekali. Tempo [Online].  
Nurawani, Rina. 2014. Kurikulum 2013, Haruskah Diganti?. [Online] Tersedia di:             http://www.arrahmah.com/news/2014/12/09/kurikulum-2013-haruskan-diganti.html (diakses pada 02 Januari 2015)
Admin. ___. Kekurangan dan Kelebihan Kurikulum 2013. [Online]
Tersedia di: http://yayasansoebono.org/kekurangan-dan-kelebihan-kurikulum-2013 (diakses pada 02 Januari 2015)
____. 2013. Kurikulum 2013 Harapan Efektivitas Pendidikan. [Online]

Read more…